Perjuangan Kepompong


Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu.
Suatu hari lubang kecil muncul.
Orang itu duduk dan mengamati dalam beberapa jam
ketika kupu-kupu itu berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu.
Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan.
Kelihatannya kupu-kupu itu telah berusaha semampunya dan dia tak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang itu memutuskan untuk membantunya,
dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.
Kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya.
Namun kupu-kupu itu mempunyai tubuh gelembung dan kecil
serta sayap-sayapnya mengkerut.
Orang itu terus mengamatinya karena dia berharap
pada suatu saat nanti, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu
menopang tubuh kupu-kupu itu, yang mungkin akan berkembang.
Namun semuanya tidak akan pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak dengan
tubuh mengembung dan sayap-sayapnya mengkerut.
Kupu-kupu itu tidak akan pernah bisa terbang.
Yang tidak dimengerti dari kebaikan orang itu adalah
kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk
melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan
dari kupu-kupu itu masuk kedalam sayap-sayapnya sedemikian rupa
sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh
kebebasan dari kepompong tersebut.
Terkadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup.
Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan,
itu mungkin melumpuhkan kita.
Kita mungkin tak sekuat yang semestinya kita mampu.
Kita mungkin tidak pernah dapat terbang

0 komentar:

Posting Komentar