Alkisah...
Di sebuah negeri hiduplah seseorang bernama NGAREP
dikarenakan masih keturunan keraton negeri 'entah berantah' maka dia dipanggil Raden Mas NGAREP
Dia hidup bahagia dengan seorang istri yang bernama NGAYAL
dikarenakan ia juga masih keturunan keraton negeri 'seribu satu masalah' maka dia dipanggil Jeng Ratu NGAYAL
Setelah sekian lama menikah (hmm...3 taun 3 bulan 3 hari 3 jam 3 menit 3 detik...) mereka belum juga dikarunia keturunan alias anak alias momongan alias buah hati.
Namun mereka tetap terlihat bahagia dan menikmati pernikahan 'maghrib' mereka bahkan nyaris 'iqomah'....
Keluarga Raden Mas NGAREP tidak memiliki pembantu sebagaimana para tetangganya
Namun mereka tidak tinggal berduaan saja
Ada penghuni lain yang selalu setia diperlihara oleh sang majikan
SEMBLE itulah namanya
Yup, seekor kucing anggora yang manis n menggemaskan
Pada suatu hari Raden Mas Ngarep pergi ke pasar
Kebetulan hari itu libur akhir pekan
Selain itu sang istri juga sedang sibuk dengan 'vermak' rutin bulanan di salon (menicure, pedicure, creambath, luluran, n lainnya) yang biasanya memakan waktu hingga 3 jam lamanya
Hari itu sang istri 'ngidam' masakan spesial olahan serba ikan
Maka dibelilah ikan segar di pasar sebanyak dua kilo
Sepulang dari pasar ia membawanya ke rumah
Ketika istrinya melihat ikan yang cukup banyak
Tiba-tiba ia a berpikir, “Oh, sudah lama aku tidak mengundang teman-teman rumpisku makan di sini.”
" hmm...sekalian reunian mumpung akhir pekan", bergumam dalam hati.
Ketika malam tiba Raden Mas NGAREP pulang ke rumah
Walaupun akhir pekan ia menyempatkan berkeliling bersilaturahim dengan teman-temannya
Rasa lapar telah menyergap dirinya
Terbayang-bayang kenikmatan ikan olahan istrinya menemani makan malam
Alangkah kecewanya ia melihat ikan-ikannya itu sudah habis, tinggal duri-durinya saja.
“Siapa yang menghabiskan ikan sebanyak ini ?”, tanya Raden Mas NGAREP kepada sang istri
Istrinya menjawab, “Kucingmu itu, si SEMBLE tentu saja."
"Mengapa kau pelihara juga kucing yang nakal dan rakus itu!”
Akhirnya Raden mas NGAREP pun makan malam dengan seadanya saja.
Setelah makan, dipanggilnya si SEMBLE, lalu ia bawa ke sebuah kedai terdekat
Di sana diangkatlah si SEMBLE ke timbangan, dan ditimbangnya.
Lalu ia pulang ke rumah, dan berkata cukup keras,
“Ikanku tadi dua kilo beratnya. Yang barusan aku timbang ini juga dua kilo."
Kalau si SEMBLE dua kilo, mana ikannya ?"
"Dan kalau ini ikan dua kilo, lalu MANA KUCINGNYA ?”
Nur 'BOTOL' Mawan
(sekedar iseng...teringat kisah sufi)