Narsis Versus Tiris

Banyak faktor seseorang cenderung menjadi narsis. Diantaranya karena faktor keturunan dan faktor lingkungan. Narsis biasanya timbul karena adanya pujian dan penghormatan yang diterima berulang kali dari orang lain. Misalnya, seseorang akan merasa dirinya cantik karena seringkali menerima pujian bahwa dirinya cantik, meskipun awalnya dia tidak merasa seperti itu. Narsis tidak hanya termanifestasi pada perilaku yang gemar memuji diri sendiri, kadang  sering menghadap cermin atau sering bergaya ala model, tetapi juga terdapat implikasi lain daripada sikap narsis itu sendiri.

Menurut para ahli terdapat beberapa penyebab kemunculan narsis pada remaja, yaitu adanya kecenderungan mengharapkan perlakuan khusus, kurang bisa berempati sama orang lain, sulit memberikan kasih sayang, belum punya kontrol moral yang kuat, dan kurang rasional. Kedua aspek terakhir inilah yang paling kuat memicu narsisme yang berefek gawat. Tanda lainnya adalah merasa dirinya sangat penting dan ingin sekali dikenal oleh orang lain karena kelebihannya. Pengidap narsis juga yakin kalau dirinya unik dan istimewa.
Gejala lain, mereka selalu ingin dipuji dan diperhatikan. Mereka kurang sensitif terhadap kebutuhan orang lain karena yang ada dalam pikirannya cuma diri sendiri. Ditambah lagi, adanya rasa percaya orang lain itu berpikiran sama dengan dirinya. Orang narsis juga sensitif sekali kalau dikritik. Kritikan kecil bisa berarti sangat besar buat mereka.

Nah, bagaimana dengan orang dewasa???
Menurut BOTOL masih banyak orang yang sudah dikategorikan dewasa namun sering bersikap narsis. Mungkin hal tersebut sah-sah saja bahkan wajar bagi sebahagian orang dewasa. Ya, orang dewasa juga pernah mengalami atau bersentuhan saat masa remaja dengan narsisme. Akan tetapi tingkat narsis pada orang dewasa seyogyanya agak berbeda. Hal ini dikarenakan 'seharusnya' ketika beranjak dewasa mereka lebih matang dari segi pemikiran, pengalaman, mental, ego, dan lainnya. Sehingga kalau pun mereka masih sering narsis tentu berbeda dengan saat remaja. Bila narsis saat dewasa masih sama dengan saar remaja maka perlu dipertanyakan tingkat kedewasaan mereka. Bila hal itu terjadi barangkali tidak pantas lagi disebut NARSIS namun lebih tepat sebagai TIRIS. Yup, tiris yang dimaksud adalah berkurangnya kedewasaan karena digerogoti oleh narsisme. Sehingga POST POWER NARSIS remaja masih terbawa saat dewasa.

Ya, anda boleh sepakat.....setuju....atau sebaliknya......
Apakah anda termasuk NARSIS atau TIRIS???? 

0 komentar:

Posting Komentar